• Keberuntungan Berbicara

    Tuhan tidak menggoda, ini hanya sebatas kerikil lalu yang kadang terasa ganas jika ditelan mentah-mentah.

    "Kau terangnya sedang diuji Pak Bos" begitu malaikat di bawah telinga melonjak-lonjak berbisik padaku.

    Tersenyumlah saja, kenapa aku menjadi begitu terbebani, gelisah, tersekap oleh rencana dan ambisi yang seolah-olah mampu kutentukan dengan pasti.

    Kalau memang tantangan ini penuh intrik, medannya terlalu potensial menyakitkan, apalah aku. 
     
    "Bukankah Tuhan telah menentukan jalan rahasia, pengganti mimpi dan idealismemu yang selalu kandas itu."
     
    Aku selalu terselamatkan. Keberuntungan. Bejo. Dan memang jalanku telah digariskan Tuhan. Dialah yang benar-benar mesra dibelakang panggung memandu sebuah lakon, bernama aku.
     
    "Apa rencanamu ? Kau yakin akan melepaskan kesempatan ini ?"
     
    Jujur saja aku tahu bahwa perlawanan hebat akan menjadi awal buah yang besar, dan sejak dulu orang-orang yang melawan memang akan disisihkan sebagai harapan kebesarannya dan bisa pula dikecam atas kekecewaan yang disandangkan karena kekalahannya di medan laga.
     
    Kekuatan berbicara lantang tentang menang dan kalah. Politik begitu sesak merusak alam imajiner. Negeri dongeng selamanya adalah milik percetakan-percetakaan yang kini terus membanjir menyesakkan idenya melawan ketidakpercayaan sosial. Seakan kuasa manusia teramat lambat, sedangkan dunia masih sama sebagaimana yang dulu manusia baca.
     
    ***


  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar