• Kesyukuran di Milad ke-6 Bidikmisi Unair (AUBMO)

    Enam tahun lalu dalam kenangan sejarah, Organisasi Bidikmisi pertama itu didirikan dengan nama AUBMO. Dengan berbagai pertimbangan dipilihlah tanggal 11 November 2010 sebagai hari penanda dari perjuangan mahasiswa Bidikmisi Universitas Airlangga. Untuk kali pertama, ditetapkanlah M. Iqbal (2010) dari Fakultas Perikanan dan Kelautan sebagai Ketua Umum AUBMO. Rintisan pendirian organisasi Bidikmisi ini begitu berharga di kemudian hari, baik di ruang internal Bidikmisi Unair sendiri maupun di ruang Bidikmisi secara umum. Inspirasi-inspirasi yang kemudian hadir dari organisasi ini ternyata turut serta mendorong pergerakan yang sama di berbagai belahan Perguruan Tinggi di Indonesia.

    Waktu memang terus bergulir menggelincir dari ufuk mentari ke ufuk peraduannya, hingga enam tahun itu tak terasa. Tentu kita tetap berharap organisasi ini dapat eksis di dalam menghadapi tantangan aktulitas zaman yang semakin cepat. Jumlah anggotanya yang membesar menembus angka 3000 lebih adalah tantangan yang harus di manajerial dengan baik. Dan disanalah estafet nilai-nilai kepemimpinan harus terus berjalan dan harus semakin membawa dampak yang positif di dalam memajukan organisasi, yang dalam amanat terpentingnya adalah mewujudkan organisasi yang berdaya guna bagi pengembangan dan pelayanan anggotanya secara optimal, disamping berbagai amanat lainnya. Meskipun dengan keterbatasannya, disadari pula bahwa kerja organisasi ini tidaklah mudah, namun kerja tersebut patut untuk terus diperjuangkan tanpa perlu memandang lelah dan pamrih, dan teruslah istiqomah lillahita’ala.

    Dari perjalanan waktu yang banyak menyita dan melapukkan berbagai ingatan. Pada tahun yang ke-enam ini, hal yang begitu terasa harus dikuatkan kembali adalah esensi dari jargon Bidikmisi agar kita senatiasa “Bersatu, Berkarya, Meraih Asa”. Dalam satu pangkuan nasib yang sama sepenanggungan ini, persatuan kekeluargaan itulah yang akan menciptakan organisasi kuat yaitu organisasi yang tanpa sekat antara anggota dan pengurusnya. Barulah kekaryaan akan berlangsung dengan sendirinya dalam wujud prestasi-prestasi mahasiswa Bidikmisi yang ditunjang oleh realisasi kerja organisasi dengan berorientasi pada sasaran yang tepat. Di dalam level yang lebih tinggi, kemudian kita harus punya cita-cita kolektif, sebuah asa. Cita-cita itu adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan, kebodohan, penjajahan dan ketertinggalan yang di hari ini masih begitu terasa nuansanya.

    Tantangan kedepan sangatlah banyak baik itu untuk organisasi maupun untuk kita sekalian, namun yang perlu dibereskan dari segala tantangan itu ialah kesadaran kita bersama untuk selalu bersyukur. Kesempatan yang di dapatkan oleh mahasiswa Bidikmisi berulang kali hendaknya disyukuri sebenar-benarnya, sebab ini adalah berkah tak terkira. Dan enam tahun Bidikmisi Unair harus turut kita rayakan dalam kesyukuran kita bersama, sebab banyak hal yang harus kita sadari dalam kerangka keadilan, bahwasanya di luar sana teman-teman kita banyak yang berharap untuk menjadi seperti kita, namun terhalang oleh kesempatan yang kemudian lebih dekat berpihak kepada kita sekalian.

    Milad yang ke enam ini, harus menjadi bagian instrospeksi diri dari seluruh elemen Bidikmisi Unair baik mahasiswa maupun alumni, tak terkecuali penulis sendiri. Bahwa apa yang akan mampu kita berikan esok hari untuk menebus Beasiswa ini? Pertanyaan itulah yang patut kita renungkan. Padahal sadar sekali, bahwa di balik uang yang mengucur di dalam kantong ATM kita, ada beribu harapan dan doa dari sekadar petani renta, dari tukang-tukang becak, tukang-tukang bangunan dari penjual-penjual asongan yang terseok oleh gusuran dan dari segenap pemilik harapan, baik yang kaya maupun yang miskin untuk masa depan anak cucunya di Indonesia tercinta. Dan terkadang kita banyak terlupa untuk tersadar bahwa Bidikmisi adalah amanat perjuangan penderitaan rakyat, dan tegasnya Bidikmisi adalah surat sayembara dari rakyat untuk memanggil 10 pemuda yang di idamkan Bung Karno mengguncang dunia. “Entah apa yang akan mampu kita berikan esok hari untuk menebus Beasiswa ini?” Jangan pernah lupa dengan ini.

    Dan akhirnya, hanyalah kekurangan belaka. Dan kami ucapkan: Dirgahayu Bidikmisi Unair (AUBMO) untuk Milad yang ke enam, Jayalah selalu dan teruslah Berkarya.∎


  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar